Proses
pemecahan karbohidrat untuk menghasilkan energi berlangsung di dalam
sitoplasma
sel-sel tubuh. Untuk dapat mencapai sel-sel tubuh, karbohidrat dari
makanan
harus terlebih dahulu mengalami proses pencernaan dan absorbs sehingga
dapat
ditransportasi ke dalam sel tubuh yang memerlukan.
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
Karbohidrat
dalam diet umumnya terdapat dalam bentuk zat pati, laktosa,
sukrosa
dan selulosa. Di rongga mulut, enzim ? amilase saliva bekerja pada zat pati
secara
acak menghasilkan maltosa, beberapa glukosa, unit-unit moekul pati yang kecil /
dekstrin.
Memasuki lambung, karena tingkat keasaman yang tinggi ( HCl) kerja ?
amilase
terhenti. Di usus halus, pH makanan menjadi alkali oleh sekresi dari saluran
pankreasPencernaan
dekstrin pati dilanjutkan oleh kerja enzim ? amilase pankreas
yang
sama dengan enzim dari saliva. Bila
kerja ? amilase menghidrolisis zat pati
sempurna,
lumen usus halus akan mengandung glukosa, maltosa, isomaltosa, serta
laktosa
dan sukrosa dari diet. Selulosa yang dimakan adalah polisakarida yang pada
manusia
tidak ada enzim yang menghidrolisisnya dengan demikian tidak dicerna.
Selanjutnya
disakarida tadi ( maltosa, isomaltosa, laktosa ) dihidrolisis pada brush
border
yang terdapat pada mukosa usus halusHidrolisis ini oleh kerja enzim
disakaridase
spesifik menghasilkan monosakarida.Monosakarida
yang dihasilkan
(glukosa,
fruktosa, galaktosa) bersama glukosa dari lumen akan masuk ke sistem portal
lalu
ditransport ke hepar. Di hepar senyawa-senyawa ini diinterkonversi menjadi
glukosa.
Glukosa ini diangkut oleh peredaran darah dan didistribusikan ke sel-sel
jaringan
tubuh yang memerlukan. Glukosa yang berada di darah lazim disebut sebagai
kadar
glukosa darah (KGD)
dipergunakan sebagai parameter keberhasilan
metabolisme di dalam tubuh.
III.
GLIKOLISIS SEBAGAI JALUR PEMBENTUKAN ENERGI
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
Glukosa
dari hasil proses pencernaan dan absorbsi sepanjang saluran cerna dari
sirkulasi
darah akan masuk ke dalam sel dan dipecah di dalam sel untuk menghasilkan
energi
dalam proses glikolisis. Proses ini berlangsung di sitoplasma dari sel karena
semu
enzim-enzim lintasan ini ditemukan di sitoplasma.
Pada
proses glikolisis, glukosa akan mengalami oksidasi yang di couple dengan
fosforilasi
menjadi energi dalam bentuk ATP baik dalam lingkungan aerob maupun
anaerob.Dalam
keadaan aerob, glukosa dioksidasi menjadi piruvat di mana piruvat ini
dapat
berpindah dari sitoplasma ke mitokhondria dan disini dioksidasi menjadi Asetil
Ko
A
yang kemudian dapat dioksidasi dan difosforilasi melalui siklus kreb yang
berdampingan
dengan rantai pernapasan. Dalam keadaan aerob ini, O
2
dipergunakan
untuk
mereoksidasi NADH yang terbentuk selama oksidasi Gliseraldehide 3 Fosfat
Proses
gikolisis dalam keadaan anaerob terjadi pada sel yang tidak mengandung
mitokhondria
misalnya sel eritrosit atau jaringan yang dalam keadaan anoksia. Asam
laktat
sebagai produk akhir dalam glikolisis anaerob ini. Penumpukan asam laktat pada
sel
otot dapat menyebabkan kekebasan otot.Asam laktat tersebut biasanya (walau
lambat)
dapat dikeluarkan dari sel, mengikuti peredaran darah membentuk glukosa
melalui
glukoneogenesis
di hepar atau di ginjal
JALUR
GLIKOLISIS
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
Glukosa
memasuki lintasan glikolisis melalui fosforilasi menjadi glukosa 6 fosfat
(senyawa
yang merupakan titik temu antar lintasan metabolik seperti glikolisis,
glukoneogenesis,
lintasan pentosa fosfat, glikogenesis dan glikogenesis).
Pengambilan
glukosa darah untuk fosforilasi ini untuk semua sel kecuali sel parenkim
hati
dan ? Langerhans Pankreas dikatalisis oleh enzim Heksokinase. Di sel sel
parenkim
hati dan ? Langerhans Pankreas ini fosforilasi glukosa dikatalisis oleh enzim
Glukokinase
yang aktifitasnya dalam hati dapat dipicu dan dipengaruhi oleh perubahan
status
gizi. Perbedaan antara kedua enxim tersebut adalah:
1.
HEKSOKINASE
-
Terdapat pada semua sel ekstrahepatik
-
Memiliki afinitas yang tinggi terhadap glukosa (Km rendah)
-
Berfungsi menjamin pasokan glukosa bagi jaringan dengan konsentrasi glukosa
yang
rendah (0,1 mmol/L=2mg%), melalui fosforilasi semua glukosa yang masuk
ke
dalam sel.
-
Dihambat secara allosterik oleh produk reaksinya yaitu Glukosa 6 P
2.
GLUKOKINASE
-
Terdapat pada sel parenkim hati dan ? pankreas .
-
Bekerja optimal pada konsentrasi glukosa darah diatas 10 mmol /L
-
Berperan dalam pengaturan glukosa darah setelah makan
-
Memiliki Km yang tinggi terhadap glukosa.
-
Tidak dihambat oleh produk reaksinya.
-
Merupakan enzim yang spesifik untuk glukosa
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
Langkah
berikutnya pada glikolisis adalah isomerisasi glukosa 6 fosfat menjadi
fruktosa
6 fosfat.Isomerisasi glukosa 6 fosfat menjadi fruktosa 6 fosfat adalah konversi
aldosa
menjadi ketosa. Reaksi ini dikatalisi enzim fosfoheksosa isomerase. Kemudian
fruktosa
6 fosfat difosforilasi oleh ATP menjadi fruktosa 1,6 bisfosfat oleh enzim
fosfofruktokinase,
suatu enzim allosterik dikontrol oleh ATP dan beberapa metabolit
lain.
Fruktosa 1,6 bisfosfat selanjutnya di
pecah oleh enzim aldolase menjadi
gliseraldehid
3 fosfat dan dihidroksiaseton fosfat yang segera dapat dikonversi menjadi
gliseraldehid
3 fosfat oleh enzim fosfotriosa isomerase.
Kemudian
gliseraldehid 3 fosfat dikonversi menjadi 1,3 bisfosfogliserat(1,3 BPG ) oleh
enzim
gliseraldehid 3 fosfat dehidrogenase yang tergantung NAD. 1,3 bisfosfogliserat
akan
dioksidasi oleh enzim fosfogliserat kinase menjadi senyawa 3 fosfogliserat yang
selanjutnya dikonversi menjadi 2 fosfogliserat oleh enzim
fosfogliserat mutase. Suatu
enol
dibentuk dari dehidrasi 2 fosfogliserat. Enzim enolase, yang dapat dihambat
oleh
fluorida,
mengkatalisis pembentukan fosfoenolpiruvat yang akhirnya membentuk piruvat
oleh
kerja piruvat kinase.
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
GLIKOLISIS
DIATUR TIGA TAHAP REAKSI NONEIKUILIBRIUM
Pada
jalur glikolisis ada 3 buah enzim yang mengkatalisis reaksi non ekuilibrium
yaitu
reaksi yang pada keadaan fisioligis dianggap tidak reversibel yaitu :
Heksokinase
(Glukokinase),
Fosfofruktokinase, dan Piruvat kinase. Reaksi-reaksi yang dikatalisis
oleh
enzim-enzim ini merupakan reaksi pada tempat-tempat utama pengaturann
glikolisis.
Fosfofruktokinase,
pengontrol terpenting pada glikolisis, dihambat oleh kadar tinggi ATP
dan
sitrat dan diaktifkan oleh AMP dan fruktosa 2,6 bisfosfat.Heksokinase dihambat
oleh
glukosa 6 fosfat yang berakumulasi bila
fosfofruktokinase tidak aktif. Piruvat
kinase
secara allosterik dihambat oleh ATP dan alanin dan diaktifkan oleh fruktosa 1,6
bisfosfat
Dalam
sel eritrosit, tahapan yang dikatalisis oleh enzim fosfogliserat kinase dapat
dipintas
sehingga terjadi pembentukan senyawa 2,3- bisfosfogliserat. Enzim
bisfosfogliserat
mutase, mengkatalisis proses konversi 1,3- bisfosfogliserat menjadi 2,3-
bisfosfogliserat.
Senyawa 2,3- bisfosfogliserat kemudian dikonversi menjadi 3-
fosfogliserat
oleh kerja enzim 2,3- bisfosfogliseat fosfatase suatu aktivitas enzim yang
juga
diperlihatkan oleh kerja enzim fosfogliserat mutase. Tidak ada produksi ATP
kalau
glikolisis
mengambil jalur ini. 2,3- bisfosfogliserat yang terdapat dengan konsentrasi
yang
tinggi dalam sel eritrosit akan membantu oksihemoglobin melepas oksigen.
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
REDUKSI
PIRUVAT MENJADI LAKTAT
Dalam
keadaan anaerob, piruvat direduksi oleh NADH menjadi laktat. Reaksi dikatalisis
oleh
enzim Laktat Dehidrogenase
Piruvat + NADH + H
+
Laktat
+ NAD
+
Proses
ini dapat dilihat pada otot rangka khususnya serabut putih, dimana kecepatan
organ
tersebut dalam melaksankan pekerjaannya tidak dibatasi oleh kapasitas
oksigenasinya.
Glikolisis di eritrosit walaupun dalam keadaan aerob selalu berakhiran
dengan
senyawa laktat karena sel-sel eritrosit tidak mengandung mitokhondria.
Jaringan
lain mencakup jaringan otak, traktus gastrointestinal, medula ginjal, retina
dan
kulit,
memperoleh sebahagian besar energinya dari glikolisis dan menghasilkan laktat .
OKSIDASI
PIRUVAT MENJADI ASETIL Ko A
Merupakan
jalur irreversibel dari glikolisis ke
Siklus Asam Sitrat. Sebelum
piruvat
memasuki siklus asam sitrat , senyawa ini diangkut ke mitokhondria melalui
pengangkut
piruvat khusus yang membantu pelintasan membran internal
mitokhondria.Di
mitokhondria piruvat mengalami dekarboksilasi oksidatif menjadi Asetil
Ko
A.
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
Reaksi
ini dikatalisis beberapa enzim yang berbeda dan bekerja berurutan yaitu :
-
Piruvat Dekarboksilase
-
Dihidrolipoil Transasetilase
-
Dihidrolipoil Dehidrogenase
Secara
kolektif enzim tersebu diberi nama Kompleks Piruvat Dehidrogenase , yang
tergantung
pada kofaktor vitamin Thiamin Difosfat. Tiamin adalah anggota vitamin B
kompleks
yang penting.
Piruvat
dehidrogenase dihambat oleh produknya, yaitu asetil KoA dan NADH.
KARBOKSILASI
PIRUVAT MENJADI OKSALOASETAT
Dikatalisis
oleh Piruvat Dekarboksilase. Reaksi tergantung pada biotin. Reaksi
penting
demi berlangsungnya terus Siklus Asam Sitrat dan tersedianya substrat untuk
proses
Glukoneogenesis.
ENERGI
YANG TERBENTUK PADA GLIKOLISIS
Oksidasi
glukosa dalam keadaan aerob dan anaerob akan menghasilkan
sejumlah
energi dalam bentuk ATP. Pada keadaan aerob sepanjang lintasan glikolisis
akan
terbentuk molekul ATP pertama melalui reaksi fosforilasi yang dikatalisi oleh
enzim
fosfogliserat kinase. Fosfogliserat kinase mengkatalisis transfer gugus fosfat
dari
asil
fosfat 1,3 BPG ke ADP. Pembentukan ATP berikut melalui reaksi fosforilasi yang
dikatalisis
oleh enzim piruvat kinase.
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
Ini
merupakan contoh fosforilasi pada tingkat substrat. Dari fosforilasi tingkat
substrat ini
terbentuk
masing?masing 2 molekul ATP. NAD yang merupakan aseptor elektron pada
oksidasi
gliseraldehid 3 fosfat harus dihasilkan kembali agar glikolisis dapat
berlangsung
terus
NADH
yang terbentuk sepanjang lintasan glikolisis akan mentransfer elektronnya
ke
rantai pernapasan, direoksidasi menghasilkan kembali NAD. Setiap 1 molekul NADH
yang
direoksidasi dalam rantai pernapasan akan menghasilkan 3 molekul ATP ,
sehingga
untuk 2 molekul NADH yang direoksidasi akan menghasilkan 6 molekul ATP.
Pada
reaksi awal dari jalur glikolisis, 2 molekulATP telah terpakai sebagai donor
fosfat
untuk reaksi yang dikatalisis oleh enzim heksokinase/glukokinase suntuk
menghasilkan
senyawa glukosa 6 fosfat serta reaksi yang dikatalisis oleh enzim
fosfofruktokinase
untuk menghasilkan senyawa fruktosa 1,6 fosfat.Piruvat sebagai hasil
oksidasi
glukosa dalam keadaan aerob akan berpindah dari sitoplasma ke
mitokhondria.Disini
dioksidasi menjadi Asetil Ko A. Untuk 1 molekul piruvat yang
dioksidasi
menjadi asetil ko A akan menghasilkan 3 molekul ATP, jadi untuk 2 molekul
piruvat
yang dioksidasi akan menghasilkan 6 molekul ATP.
Asetil
ko A sendiri akan dioksidasi fosforilasi melalui Kreb Cycle yang berdampingan
dengan
rantai pernapasan membentuk 12 ATP.
Akhirnya
dari uraian diatas untuk, glikolisis 1 molekul glukosa pada keadaan aerob
maka
akan dihasilkan 38 molekul ATP .
Dalam
keadaan anaerob, oksidasi glukosa hanya menghasilkan 2 molekul ATP.
Disini
NADH yang terbentuk digunakan untuk mereduksi piruvat menjadi laktat oleh
kerja
enzim Laktat Dehidrogenase.Sebagai konsekuensi, untuk memperoleh energi
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
dalam
jumlah banyak, maka lebih banyak glukosa yang menjalani glikolisis pada
keadaan
anaerob daripada keadaan aerob
IV. SIKLUS ASAM SITRAT SEBAGAI SIKLUS AKHIR DALAM
PROSES
PEMBENTUKAN ENERGI PADA GLIKOLISIS
Ditemukan
pertama kali oleh Hans Krebs dan Kurt Henseleit. Disebut juga Siklus
Kreb,
Trikarboxilic acid/TCA cycle. Berlangsung di matriks mitokhondria dari sel.
Fungsi
utama
siklus ini adalah untuk oksidasi asetil
KoA menjadi CO
2
dan H
2
O.
Senyawa
asetil
KoA yang dihasilkan pada glikolisis
aerob akan memasuki siklus ini untuk
dioksidasi
dan di fosforilasi berdampingan dengan rantai pernapa
Reaksi
yang terjadi pada hakekatnya merupakan reaksi kombinasi Asetil Ko A
(C
2
)
dengan Oksaloasetat Asam Dikarboksilat (C
4
)
membentuk Sitrat (C
6
).
Reaksi
meliputi
pelepasan 2 molekul CO
2
dan senyawa Oksaloasetat dibentuk kembali di
samping
molekul lain dapat keluar atau masuk pada siklus tersebut. Rangkaian reaksi
membebaskan
sejumlah eikuivalen pereduksi dalam bentuk hidrogen atau elektron dari
enzim
dehidrogenase spesifik. Unsur eikuivalen pereduksi ini akan memasuki rantai
pernapasan
. Di sini sejumlah ATP dihasilkan dalam proses fosforilasi oksidasi. Proses
bersifat
aerobik karena memerlukan O
2
sebagai
pengoksidasi akhir dari unsur
eikuivalen
pereduksi.
Enzim-enzim
untuk siklus ini terdapat dalam matriks mitokhondria, baik dalam
bentuk
bebas maupun terikat pada bagian internal membran mitokhondria . Ini
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
memudahkan
perpindahan unsur ekuivalen pereduksi ke enzim terdekat pada rantai
pernapasan
yang terdapat pada membran mitokhondria sebelah .
Enzim-enzimyang
terlibat dalam siklus ini yaitu :
-
Sitrat sitase
-
Akonitase
-
Isositrat dehidrogenase
-
? ketoglutarat dehidrogenase kompleks
-
Suksinat tiokinase
-
Suksinat dehidrogenase
-
Fumarase
-
Malat dehidrogenase
Empat
vitamin B kompleks yang larut air memeliki peranan untuk menjalani fungsi
siklus
asam sitrat.Ke empat vitamin yang berperan dalam siklus ini adalah :
1. Riboflavin dalam bentuk flavin adenin
dinukleotida (FAD)
2. Niasin dalam bentuk nikotinamida adenin
dinukleotida (NAD)
3. Tiamin(B1) sebagai Tiamindifosfat
4. Asam Pantotenat sebagai bagian dari koenzim
A.
ATP
YANG TERBENTUK PADA SIKLUS ASAM SITRAT
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
Tiga molekul NADH dan satu molekul FADH
2
dihasilkan untuk setiap molekul
Asetil
Ko A yang dikatabolisasi dalam satu putaran siklus asam sitrat. Molekul ini
akan
dipindahkan
ke rantai pernapasan dalam membran internal mitokhondria.Unsur
eikuivalen
pereduksi NADH direoksidasi menghasilkan
3 ikatan fosfat berenergi tinggi
(ATP)
melalui esterifikasi ADP menjadi ATP dalamproses fosforilasi oksidatif.FADH
2
menghasilkan
2 ikatan fosfat energi tinggi.
Pada
tingkat siklus itu sendiri , saat Suksinil Ko A di ubah menjadi Suksinat
dihasilkan
1 ikatan fosfat energi tinggi. Jadi 12 molekul ATP akan dihasilkan untuk
setiap
1 putaran siklus asam sitrat
V.
RANGKUMAN
Glukosa
merupakan senyawa hasil pencernaan dan absorbsi makanan jenis
karbohidrat
yang memasuki el-sel tubuh dapat di metabolisme sebagai sumber energi
utama
bagi sel-sel tubuh, terutama sel-sel otak dan sel-sel eritrosit. Proses
pemecahan
atau
oksidasi glukosa sebagai sumber energi ini disebut sebgai proses glikolisis.
Dalam
keadaan
aerob, glukosa dioksidasi menjadi piruvat di mana piruvat ini dapat berpindah
dari
sitoplasma ke mitokhondria dan disini dioksidasi menjadi Asetil Ko A yang
kemudian
dapat dioksidasi dan difosforilasi melalui siklus kreb yang berdampingan
dengan
rantai pernapasan. Pada keadaan aerob untuk 1 molekul glukosa yang
dioksidasi
pada lintasan glikolisis akan dihasilkan 38 molekul ATP .
Asam
laktat sebagai produk akhir dalam jika proses glikolisis berlangsung dalam
keadaan
anaerob. Glikolisis di eritrosit walaupun dalam keadaan aerob selalu
Mutiara
Indah Sari : Glikolisis Sebagai Metabolisme Karbohidrat Untuk Menghasilkan
Energi, 2007
berakhiran
dengan senyawa laktat karena sel-sel eritrosit tidak mengandung
mitokhondria.
Jaringan lain mencakup jaringan otak, traktus gastrointestinal, medula
ginjal,
retina dan kulit, memperoleh sebahagian besar energinya dari glikolisis dan
menghasilkan
laktat .Dalam keadaan anaerob, oksidasi glukosa hanya menghasilkan 2
molekul
ATP. Disini NADH yang terbentuk digunakan untuk mereduksi piruvat menjadi
laktat
oleh kerja enzim Laktat Dehidrogenase.Sebagai konsekuensi, untuk memperoleh
energi
dalam jumlah banyak,
lebih
banyak glukosa yang menjalani glikolisis pada keadaan anaerob daripada
keadaan
aerob
0 komentar:
Posting Komentar